Anggota DPRD Berau, Sakirman
“Kita tahu dampaknya ke depan akan cukup besar terhadap masyarakat setelah beroperasinya pabrik-pabrik ini”
MEDIASATYA.CO.ID, BERAU – Rencana pembangunan pabrik kelapa sawit atau CPO (Crude Palm Oil) di beberapa titik wilayah Kabupaten Berau mendapat dukungan dari Anggota DPRD Berau, Sakirman.
Menurutnya, pembangunan ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, terutama para petani mandiri.
“Kita tentu mendukung, pembangunan pabrik bisa berjalan lancar serta izinnya juga harus diperhatikan,” ungkap Sakirman.
Anggota dewan tersebut menyampaikan optimismenya terkait manfaat yang akan dirasakan masyarakat setelah pabrik beroperasi.
“Kita tahu dampaknya ke depan akan cukup besar terhadap masyarakat setelah beroperasinya pabrik-pabrik ini,” ujarnya optimistis.
Sakirman juga memberikan masukan agar Perusahaan Daerah (Perusda) dapat mengambil peran dalam pembangunan pabrik sawit ini, mengingat potensi bisnis yang cukup menjanjikan.
“Masukan untuk kewilayahan yang ada terkait pembangunan pabrik, mungkin Perusda bisa mengambil langkah ini karena potensi bisnisnya cukup besar,” tuturnya.
Lebih lanjut, legislator fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengusulkan penambahan satu titik pembangunan pabrik di daerah Suaran karena lokasinya yang strategis.
“Jika memungkinkan nanti bisa ditambah 1 titik lagi di daerah Suaran, karena letaknya strategis ada di tengah-tengah,” usul Sakirman.
“Sehingga bisa menjangkau daerah Gurimbang, Mangkajang dan sekitarnya,” tambahnya.
Dukungan terhadap pembangunan pabrik CPO ini didasari oleh adanya keluhan dari masyarakat terkait hasil panen sawit yang tidak terserap secara maksimal.
“Kita dukung karena ini juga mengatasi keluhan masyarakat yang sawitnya tidak terserap maksimal,” jelasnya.
Sakirman memaparkan bahwa masalah penyerapan hasil panen sawit masyarakat yang tidak maksimal dinilai terjadi karena faktor pabrik yang lebih mengutamakan hasil dari lahan mereka sendiri.
“Adanya pabrik tanpa kebun ini, diharapkan bisa jadi solusi untuk masyarakat atau para petani mandiri yang tidak terikat dengan pabrik manapun,” terangnya.
Kehadiran pabrik CPO yang tidak memiliki kebun sendiri diharapkan dapat menciptakan persaingan harga yang lebih kompetitif sehingga menguntungkan para petani.(REDAKSI/GIT/ADV)