Detik-detik Presiden Korsel Ditangkap, Bentrok Paspampres vs Polisi Tak Terhindarkan

banner 400x130

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol

“Saya memutuskan untuk menanggapi Kantor Investigasi Korupsi, untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak diinginkan.”

banner 400x130

MEDIASATYA.COM – Inilah detik-detik Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol ditangkap.

Yoon Suk Yeol ditangkap pada hari Rabu (15/1/2025) atas drama darurat militer yang membuat dirinya dimakzulkan.

Sebagai informasi, ia ditangkap setelah ratusan penyidik antikorupsi dan polisi menggerebek kediamannya untuk mengakhiri kebuntuan selama berminggu-minggu.

Diketahui Yoon, yang menghadapi dakwaan pemberontakan atas upayanya yang singkat untuk memberlakukan darurat militer bulan lalu, adalah presiden pertama dalam sejarah negara itu yang ditangkap.

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/1/2025), Yoon bisa menghadapi hukuman mati atau penjara seumur hidup jika ia terbukti bersalah melakukan pemberontakan.

Ia telah berusaha menghindari penangkapan selama berminggu-minggu dengan tetap berada di kompleks tempat tinggalnya, dengan dilindungi oleh anggota Dinas Keamanan Presiden (PSS) yang tetap setia kepadanya.

Para pengawal Yoon telah memasang kawat berduri dan barikade di kediamannya, mengubahnya menjadi apa yang disebut oleh pihak oposisi sebagai “benteng”.

Upaya pertama pada tanggal 3 Januari gagal setelah kebuntuan yang menegangkan selama berjam-jam, antara para pengawal dan penyidik antikorupsi yang bekerja sama dengan polisi.

Yoon berjanji tak lama setelah itu untuk “berjuang sampai akhir”.

Namun sebelum fajar pada hari Rabu (15/1), ratusan petugas polisi dan penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi kembali mengepung kediaman Yoon.

Beberapa petugas memanjat tembok pembatas dan mendaki jalan setapak untuk mencapai gedung utama.

Setelah beberapa jam kebuntuan, pihak berwenang mengumumkan Yoon telah ditangkap dan pemimpin yang dimakzulkan itu merilis pesan video yang direkam sebelumnya.

“Saya memutuskan untuk menanggapi Kantor Investigasi Korupsi,” kata Yoon dalam pesan tersebut, seraya menambahkan bahwa ia tidak menerima legalitas investigasi tersebut, tetapi mematuhi “untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak diinginkan.”

Yoon meninggalkan kediamannya dalam sebuah konvoi dan dibawa ke kantor Kantor Investigasi Korupsi.

Bentrok Tak Terhindarkan

Tim penyidik Komisi Anti-Korupsi Korea Selatan bentrok dengan pasukan pengawal presiden saat berupaya menangkap Yoon Suk Yeol pada Rabu, 15 Januari 2025.

Paspampres berupaya menghalangi penyidik untuk menangkap Yoon.

Tim gabungan penyidik dari Badan Investigasi Korupsi dan petugas polisi mencoba memasuki kompleks kediaman tersebut tetapi dihalangi oleh personel tak dikenal di gerbang masuk.

Para penyidik terlibat dalam bentrokan fisik saat mereka mencoba memasuki kediaman tersebut secara paksa, menurut laporan Yonhap.

Kedua pihak bentrokan antara penyidik dan orang-orang yang membela Yoon Suk Yeol di kediamannya. Satu orang terluka setelah pingsan.

Dilansir AFP, Rabu (15/1/2024), subuh-subuh, tim gabungan penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi (CIO) dan petugas kepolisian memasuki kompleks kediaman Yoon.

Namun, mereka dihadang oleh personel tak dikenal saat hendak memasuki gerbang, menurut saksi mata wartawan AFP.

Ribuan orang dari kelompok fanatik pro-Yoon berkumpul di sekitarnya. Pengadangan juga dilakukan oleh barikade Dinas Keamanan Presiden yang memarkir kendaraan di dekat pintu masuk.

Yonhap memberitakan, perkiraan ada 6.500 pendukung Yoon dan polisi mengerahkan 3.000 personel.

Penyidik kemudian terlibat dalam “bentrokan fisik” saat mereka mencoba memasuki kediaman secara paksa, Yonhap melaporkan, tanpa menyebutkan siapa yang melakukannya. (Redaksi)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *