Siapa Tony Blair? Prabowo Tunjuk Eks Perdana Menteri Inggris Jadi Dewas Danantara Indonesia

banner 400x130

MEDIASATYA.CO.ID – Sosok Tony Blair mencuti perhatian publik di sela gegap gempita persemian Danantara oleh Presiden Prabowo.

Tony Blair adalah mantan Perdana Menteri Inggris yang punya hubungan dekat dengan pemerintah Indonesia sejak era Jokowi.

banner 400x130

Ya, Tony Blair diberi mandat oleh Presiden Prabowo sebagai Dewan Pengawas Danantara Indonesia.

Cek alasan Tony Blair ditunjuk Prabowo sebagai Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wakil Ketua Dewan Pengawas BPI Danantara Muliaman Hadad menyebut alasan masuknya Tony untuk menarik perhatian publik dunia. 

Danantara butuh sesuatu untuk dikenal di kancah internasional.

“Iya, (penunjukan Tony Blair) mewakili global view. Saya kira siapa pun dia, tapi yang penting kan exposure internasional Danantara harus kuat,” kata Muliaman kepada wartawan di The Gade Tower, Jakarta, Rabu (26/2).

Penunjukan Tony Blair sebagai Dewan Pengawas Danantara terungkap usai peluncuran.

Hal itu pun diakui Kepala BPI Danantara Roslan Perkasa Roeslani.Selain Tony, ada beberapa tokoh di jajaran Dewan Pengawas Danantara.

Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Ketua Dewan Pengawas Danantara, sedangkan mantan Kepala Danantara Muliaman Hadad menduduki posisi Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara.

Ada pula Menteri Keuangan Sri Mulyani di jajaran Dewan Pengawas Danantara.

Tony Blair memang punya kedekatan dengan Pemerintah Indonesia sejak era Presiden JokoWidodo(Jokowi).

Dia pernah menjabat salah satu Dewan Penasihat Ibu Kota Nusantara (IKN).

Berikut ini profil eks PM Inggris Tony Blair :
• Nama : Anthony Charles Lynton Blair
• Tahun lahir : 6 Mei 1953
• Tempat lahir : Edinburgh, Skotlandia
• Istri : Cherie Booth
• Pekerjaan : Politikus/eks Perdana Menteri Inggris

Kehidupan Pribadi
Sir Anthony Charles Lynton Blair, atau lebih dikenal sebagai Tony Blair, lahir pada 6 Mei 1953. Ia adalah seorang politikus Inggris yang menjabat sebagai Perdana Menteri Britania Raya dari 1997 hingga 2007 serta pemimpin Partai Buruh dari 1994 hingga 2007.

Blair dikenal sebagai pemimpin yang membawa Partai Buruh menuju era ‘New Labour’, serta berhasil memenangkan tiga pemilihan umum berturut-turut.

Awal Karir Politik
Blair menempuh pendidikan di Fettes College dan kemudian mempelajari hukum di St John’s College, Oxford. Setelah menjadi pengacara, ia bergabung dengan Partai Buruh pada tahun 1975 dan berhasil terpilih sebagai Anggota Parlemen untuk Sedgefield pada tahun 1983.

Selama menjadi anggota parlemen, Blair mulai mendorong Partai Buruh untuk bergerak ke arah politik tengah.

Blair diangkat sebagai anggota kabinet bayangan pada 1987 dan pada 1992 menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri bayangan di bawah kepemimpinan John Smith.

Setelah kematian Smith pada tahun 1994, Blair memenangkan pemilihan kepemimpinan Partai Buruh dan memulai reformasi besar-besaran yang dikenal sebagai ‘New Labour’.

Masa Kepemimpinan sebagai Perdana Menteri
Pada pemilu 1997, Blair membawa Partai Buruh meraih kemenangan besar dengan 418 kursi, mengakhiri 18 tahun kekuasaan Partai Konservatif. Ia menjadi Perdana Menteri termuda pada abad ke-20.

Sebagai Perdana Menteri, Blair menerapkan berbagai reformasi, termasuk peningkatan belanja publik di sektor pendidikan dan kesehatan, penerapan upah minimum, dan devolution untuk Skotlandia dan Wales.

Ia juga berperan penting dalam perjanjian damai Irlandia Utara dengan Good Friday Agreement.Dalam kebijakan luar negeri, Blair mendukung intervensi Inggris di Kosovo (1999) dan Sierra Leone (2000).

Setelah serangan 11 September 2001, ia menjadi sekutu dekat Presiden AS George W. Bush dalam perang melawan terorisme, termasuk keterlibatan Inggris dalam perang di Afghanistan dan Irak.

Keputusan untuk berpartisipasi dalam invasi Irak 2003 berdasarkan dugaan senjata pemusnah massal memicu kontroversi dan penurunan popularitasnya.

Blair kembali memenangkan pemilu pada 2001 dan 2005, tetapi skandal politik dan dampak perang Irak membuatnya mengumumkan pengunduran diri pada 2006.

Ia secara resmi mundur dari jabatan Perdana Menteri pada 27 Juni 2007 dan digantikan oleh Gordon Brown. (Redaksi)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *