MEDIASATYA.CO.ID – Jembatan Mahakam I di Kota Samarinda ditutup sementara pada Rabu (30/4/2025).
Penutupan ini dilakukan untuk mendukung proses investigasi setelah insiden tabrakan kapal tongkang kembali terjadi pada Sabtu (26/4/2025) lalu.
Untuk diketahui, insiden bermula dari putusnya tali penarik (towing) tongkang bermuatan batu bara.
Akibatnya, ponton tersebut terlepas dan terbawa arus hingga menghantam bagian fender bulat di pilar keempat (P4) jembatan.
Benturan itu mengakibatkan kerusakan pada area safety fender, yaitu struktur pelindung utama pilar jembatan.
Kepada media, Dinas Perhubungan Kaltim mengumumkan bahwa Jembatan Mahakam I di Kota Samarinda akan ditutup sementara pada Rabu, 30 April 2025.
Penutupan dilakukan untuk mendukung pemeriksaan kondisi jembatan oleh Tim Teknis Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN).
Penutupan dijadwalkan berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WITA.
Selama periode tersebut, seluruh pengguna jalan diminta untuk menggunakan jalur alternatif yang telah disiapkan, yakni Jembatan Mahulu dan Jembatan Mahkota.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menyesuaikan jadwal perjalanan, menggunakan rute alternatif, dan mematuhi arahan petugas di lapangan guna menghindari kemacetan,” demikian keterangan resmi Dinas Perhubungan Kalimantan Timur, Senin, 28 April 2025.
Dishub Kaltim bersama instansi terkait memastikan pengalihan arus lalu lintas berjalan lancar dan aman bagi seluruh pengguna jalan.
Pihaknya juga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat penutupan ini.
Pemeriksaan rutin ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kelayakan Jembatan Mahakam I, mengingat usia jembatan yang telah melampaui 40 tahun serta insiden tabrakan tongkang baru-baru ini yang memperparah kondisi struktur pelindung jembatan.
Untuk informasi terkini terkait lalu lintas, masyarakat dapat mengikuti media sosial resmi Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur
DPRD Kaltim Naik Pitam
Komisi II menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) sebagai tindak lanjut dan respon atas kembali terjadinya insiden Jembatan Mahakam I Samarinda yang kembali ditabrak dalam hal ini oleh kapal tongkang milik PT Energi Samudra Logistik.
RDP yang di pimpin Ketua Komisi II Sabaruddin Panrecalle juga dihadiri Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, Wakil Ketua I DPRD Kaltim Ekti Imanuel dan Wakil Ketua Komisi II Sapto Setyo Pramono.
Selain itu hadir pula Sekretaris Komisi II Nurhadi Saputra dan Anggota Komisi II Muhammad Husni Fahruddin, Guntur, dan Yonavia. Hadir pula Anggota Komisi III yakni Jahidin, Syarifatul Sya’diah, Husin Djufri dan Sayid Muziburrachman serta Sekretaris DPRD Kaltim Norhayati Usman.
RDP yang digelar di ruang rapat Gedung E Kantor DPRD Kaltim, Senin (28/4) malam tersebut melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk PT Pelayaran Mitra 7 Samudera, sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap insiden pada Februari lalu.
Namun, sangat disayangkan, PT Pelayaran Mitra 7 Samudera pada RDP tersebut hanya menghadirkan staf ahli, sehingga Ketua Komisi II mengambil langkah tegas kepada perwakilan PT Pelayaran Mitra 7 Samudera untuk meninggalkan forum rapat karena dinilai sudah kali yang kelima pihak perusahaan mengabaikan undangan rapat dari Komisi II.
“Anda tidak bertanggung jawab di sini, silakan keluar. Karena Anda tidak memberikan keputusan. Tolong dievaluasi terkait perizinannya. Perusahaan pelayaran Mitra 7 Samudera tolong dievaluasi!,” tegas Sabaruddin.
Sabaruddin kembali menegaskan, insiden ini bukan sekadar kelalaian biasa, melainkan masalah serius yang berulang dan mengancam keselamatan masyarakat.
“Ini bukan kecelakaan biasa. Ini kecelakaan luar biasa. Bukan satu kali, dua kali, sudah berulang kali, dan membahayakan masyarakat. Kami minta investigasi menyeluruh dan pertanggung jawaban pihak terkait,” ujarnya.
Kolong Jembatan Ditutup
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle, secara resmi mengetuk palu sebagai tanda disahkannya rekomendasi penutupan sementara Jembatan Mahakam I, baik untuk jalur perairan maupun darat.
“Jembatan Mahakam I kita tutup sementara,” ujar Sabaruddin saat mengetuk palu tiga kali.
Ia menegaskan, keputusan ini diambil demi keselamatan warga setelah insiden tabrakan kapal milik PT Energi Samudera Logistic terhadap pilar keempat jembatan tersebut pada Sabtu malam (26/4).
Menurutnya, penutupan ini bersifat langsung dan tanpa negosiasi, khususnya untuk jalur bawah jembatan.
“Untuk di bawah (jalur air) tidak ada drama lagi! Tidak ada diskusi lagi! Kita tutup malam ini!” tegas Sabaruddin. (Redaksi)