MEDIASATYA.CO.ID, BONTANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang telah memotong anggaran di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dianggap tidak penting, yakni sebesar Rp 180 miliar, sebagai langkah efesiensi anggaran.
Walikota Bontang, Neni Moerniaeni mengatakan dia telah melakukan rapat dengan setiap dinas, hasilnya anggaran yang dipangkas yakni kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan perjalanan dinas.
Namun angka tersebut, katanya masih dapat berubah, pasalnya pembahasan anggaran terus belanjut.
“Kebijakan ini sebagai evaluasi pemerintah agar alokasi anggaran yang dibelanjakan lebih tepat sasaran, sehingga tak sekadar dihabiskan untuk hal-hal tidak penting,” tegas Perempuan pertama yang menjadi Walikota Bontang ini.
Anggaran yang dipotong itu akan dialokasi kegiatan yang penting seperti pendidikan, sosial, peningkatan infrastruktur hingga pemenuhan kesehatan warga.
Lebih lanjut, anggaran hasil efisiensi ini nantinya akan dialihkan ke program yang mampu mendongkrak standar pelayanan minimal (SPM).
Seperti pendidikan, kesehatan, sosial, dan pemenuhan infrastruktur. Kendati begitu Neni Moerniaeni bekum enggan secara spesifik menerangkan program apa yang akan dijalankan.
“Dialihkan ke pendidikan, sosial, infrastruktur, dan kesehatan. Nanti tertuang dalam program prioritas,” kata mantan Anggota DPR-RI ini.
Langkah ini juga merupakan bentuk menjalankan perintah Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto yang tertuang dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Efesiensi Anggaran mewajibkan setiap daerah untuk memangkas 50 persen belanja perjalanan dinas. Kemudian juga mengurangi kegiatan bimbingan teknis hingga rapat-rapat. (Redaksi)