Memanas Lagi! Malaysia Sebut Ambalat Laut Sulawesi, Menlu RI: Selesaikan Baik-baik

banner 400x130

Polemik Blok Ambalat kembali mencuat setelah Malaysia secara resmi menyebut wilayah kaya migas itu sebagai bagian dari Laut Sulawesi, bukan Ambalat seperti klaim Indonesia. Pernyataan ini langsung memicu respons dari Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, yang menegaskan penyelesaian harus lewat jalur diplomasi.

MEDIASATYA.CO.ID – Sengketa batas laut antara Indonesia dan Malaysia di Blok Ambalat kembali memanas. Kontroversi mencuat usai Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, menyebut wilayah maritim yang mencakup Blok ND6 dan ND7 dalam Peta Baru Malaysia 1979 sebagai Laut Sulawesi, istilah yang berbeda dengan sebutan resmi Indonesia.

banner 400x130

Blok ND6 dan ND7 merupakan singkatan dari North Deepwater Block 6 dan 7, area konsesi migas yang diberikan Malaysia kepada perusahaan minyak dan gas asal Inggris, Shell, untuk eksplorasi di perairan yang juga diklaim Indonesia sebagai Ambalat.

Menlu Malaysia berdalih, putusan Mahkamah Internasional (ICJ) 2002 terkait kedaulatan Sipadan dan Ligitan memperkuat posisi negaranya di Laut Sulawesi. Ia menegaskan setiap terminologi maritim harus mencerminkan “posisi kedaulatan dan hak hukum Malaysia” sesuai dengan Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) 1982.

Menanggapi hal itu, Menlu RI Sugiono, usai menghadiri ASEAN Day ke-58 di Jakarta, Jumat (8/8), mengimbau penyelesaian damai.

“Itu selesaikan baik-baik. Lewat diplomasi, selesaikan dengan baik-baik,” ujarnya kepada awak media.

Pernyataan serupa datang dari Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang menyebut penyelesaian sengketa harus dilakukan berdasarkan hukum internasional, fakta sejarah, dan melibatkan persetujuan negara bagian Sabah.

“Kita harus mengadakan diskusi berdasarkan hukum, sejarah, dan persetujuan pemerintah negara bagian,” kata Anwar, dikutip Bernama.

Meski demikian, Anwar menekankan kerja sama tetap berjalan, termasuk kolaborasi Petronas dan Pertamina dalam eksplorasi migas di perairan yang tumpang tindih.

Sementara itu, Presiden RI Prabowo Subianto juga menggarisbawahi pentingnya itikad baik kedua negara.

“Kita cari penyelesaian yang baik, yang damai, ada itikad baik dari dua pihak,” kata Prabowo saat kunjungan ke Bandung, Kamis (7/8).

Hingga kini, Indonesia menegaskan Ambalat sepenuhnya milik RI, sementara Malaysia bersikukuh wilayah ND6 dan ND7 berada dalam kedaulatan mereka. Sengketa ini sudah berlangsung lebih dari dua dekade tanpa kesepakatan final. (Redaksi)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *