Lurah Berbas Tengah Bontang Pastikan Wilayahnya Zero Miskin Ekstrim

MEDIASATYA.CO.ID, BONTANG - Kelurahan Berbas Tengah, Kecamatan Bontang Selatan, menemukan adanya warga yang tidak memenuhi persyaratan miskin ekstrim, setelah melakukan verifikasi di llapangan, sehingga memastikan warga miskin ekstrim di wilayahnya zero akhir minggu ini.

banner 400x130

MEDIASATYA.CO.ID, BONTANG – Kelurahan Berbas Tengah, Kecamatan Bontang Selatan, menemukan adanya warga yang tidak memenuhi persyaratan miskin ekstrim, setelah melakukan verifikasi di llapangan, sehingga memastikan warga miskin ekstrim di wilayahnya zero akhir minggu ini.

Lurah Berbas Tengah, Abdul Malik mengatakan pihaknya telah melakukan peninjau dilapangan dalam beberapa hari terakhir, sebelumnya data warga Kelurahan Berbas Tengah yang masuk ekstrim miskin itu awalnya 12, setelah diverifikasi turun menjadi 8, dan kini menjadi 3.

banner 400x130

“Yakin pak di minggu ini nol,” ungkap Lurah Berbas Tengah, Abdul Malik saat dihubungi media ini.

Penurunan ini, lantaran beberapa hal. Salah satunya, ketika pihaknya bersama meninjau warga yang masuk data ekstrim miskin, ternyata faktanya warga tersebut memiliki rumah yang layak dan memiliki pekerjaan.

Disebutkan ada warga RT 24, seorang janda, memiliki usaha menjual sayuran jadi yang diantar, pendapatannya jauh diatas batas miskin ekstrem, memiliki rumah yang layak huni.

Serta ada warga RT 58 yang memiliki keahlian di bengkel dan rumahnya dua lantai.

Hal ini pun telah diketahui Walikota Bontang, Neni Moernaeni ketika bersama-sama melakukan peninjauan beberapa hari lalu.

Padahal untuk diketahui masuk syarat-syarat miskin ekstrem yaitu, pengeluaran per hari di bawah Rp10.739 atau Rp 322.170 per bulan, kehilangan mata pencaharian, penyandang disabilitas, tidak menerima bantuan lain, tunggal/lanjut usia yang tidak bekerja lagi, kepala keluarga perempuan yang miskin ekstrim, tinggal sendiri, berpenyakit menahun, sanitasi tidak memadai, rumah tidak layak huni.

“Kemarin itu kan awalnya 12 ya nah setelah kita verifikasi lagi sisa 8 tapi saya perkirakan lagi ini akan nol ini nanti karena apa kebanyakan itu tidak memenuhi syarat sebenarnya,” paparnya.

Selain itu ada warga miskin ekstrem ini yang telah mendapatkan bantuan, seperti bantuan pembangunan sanitasi.

Dan ada warga RT 3 yang lumpuh, rumahnya tidak layak, namun tidak masuk data miskin ekstrim, karena kebijakan dari Walikota Bontang Neni Moernaeni yang langsung meninjau keadaannya, sehingga mendapatkan renovasi rumah dengan berkordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bontang, mulai dari pembongkaran, pematangan lahan, hingga pembangunan sampai jadi 100 persen.

Dengan begitu ketika telah dibangun telah gugur dari persyaratan menjadi miskin ekstrim.

“Sudah ada yang punya pekerjaan, artinya memang beberapa bulan ini sudah di intervensi memang sama Baznaz ada yang dikasi bantuan ada yang dibagusi rumahnya ya akhirnya apa setelah makin kesini kan sudah tidak memenuhi syarat,” jelasnya.

Namun, warga-warga yang sudah gugur menjadi miskin ekstrim ini statusnya akan menjadi kategori miskin, sehingga tetap akan mendapatkan bantuan dari pemerintah atau Baznas.

“Senin kami musyawarahkan, musyawarah muskil dulu panggil RT, saya presentasikan disitu saya undang dinas sosial saya akan usahakan nolkan itu mas,” ujarnya. (Redaksi/Pace)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *