“Kami akan menghentikan penyesuaian tarif ini dan mengembalikan tarif sesuai peraturan yang berlaku,” – Direktur Perumdam Batiwakkal, Saipul Rahman –
MEDIASATYA.COM, BERAU – Kenaikan tarif air di Berau akhirnya dibatalkan.
Usai gelombang aksi unjuk rasa yang protes terhadap tarif baru air PDAM belakangan ini.
Sebelumnya karangan bunga protes terpampang di kantor Gubernur Kaltim, sebagai bentuk protes kenaikan tarif air PDAM di Berau, Kalimantan Timur.
Terbaru, aksi unjuk rasa di halaman kantor DPRD Berau jadi ujung polemik persoalan tersebut, Selasa (1/7/2024).
Jajaran Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau sepakat memutuskan untuk membatalkan tarif kenaikan air bersih PDAM.
Adalah Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Berau, Rudi P. Mangunsong menyampaikan penolakan terkait penyesuain tarif air oleh Perumda Batiwakkal.
Hal tersebut ia sampaikan di tengah-tengah massa yang sedang melakukan orasi di halaman Kantor DPRD Berau.
“Kami Komisi II DPRD Berau menolak dan meminta untuk membatalkan penyesuaian atau kenaikan tarif air bersih ini,” tegasnya melalui pengeras suara.
Ketua DPRD Berau Minta APH Usut Pemalsuan Tandatangan Bupati
Di kesempatan yang sama Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto juga menyampaikan hasil rapat dengar pendapat yang dilakukan oleh pihaknya beserta Direktur Perumda Batiwakkal.
Hasil rapat tersebut disepakati bahwa sepakat untuk menolak kenaikan tarif.
Selanjutnya Dedi juga mengatakan dugaan pemalsuan Surat Keputusan Bupati Berau terkait kenaikan tarif sudah diserahkan ke aparat penegak hukum (APH).
“Terkait keputusan yang dirasa tidak pernah ditandatangani oleh Bupati, kami serahkan kepada APH untuk diusut tuntas,” ujar Dedy.
Kemudian, Direktur Perumdam Batiwakkal, Saipul Rahman, menyatakan akan menghentikan penyesuaian tarif sesuai arahan Bupati Berau, Sri Juniarsih.
“Kami akan menghentikan penyesuaian tarif ini dan mengembalikan tarif sesuai peraturan yang berlaku,” timpal Saipul.
Nasib Warga yang Terlanjur Bayar
Ia kembali menjelaskan bahwa masyarakat yang terlanjur membayar dengan tarif baru akan diberikan kompensasi berupa konversi pembayaran untuk bulan berikutnya.
“Pembayaran tersebut akan menjadi deposit untuk pembayaran tarif bulan depan, sebagaimana arahan dari Bupati Berau,” tambah Saipul.
Demonstran Minta Direktur PDAM Dicopot
Di tengah pernyataan tersebut, salah satu massa meminta agar Direktur PDAM Batiwakkal Berau, Saipul Rahman, untuk dicopot dari jabatannya.
“Sebagai bentuk tanggung jawab, kami meminta Direktur Perumdam Batiwakkal mundur dari posisinya,” ujar demonstran.
Terakhir, massa juga meminta pernyataan penolakan ini harus dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara DPRD Berau, Perumdam Batiwakkal, dan perwakilan massa aksi.
“Kami ingin ada hitam di atas putih agar pernyataan ini dapat dipertanggungjawabkan,” tambah orator lainnya.
Aksi massa tersebut berjalan kondusif dan massa mulai membubarkan diri tepat pukul 11.00 wita.
Kata Bupati Berau
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menyatakan tarif air PDAM Berau termurah di Kalimantan Timur.
Hal tersebut diutarakan Sri Juniarsih merespons isu kenaikan tarif air PDAM yang menyorot perhatian masyarakat Berau.
Persisnya saat Bupati Sri Juniarsih Mas memimpin apel pagi gabungan pertama tahun 2025, Senin (06/01/2025) di halaman Komplek Kantor Bupati.
Pada kesempatan tersebut bupati menyinggung persoalan isu hangat terkait kegelisahan masyarakat Berau akhir-akhir ini, yaitu kenaikan tarif air PDAM.
“Hal-hal yang menjadi kegelisahan tersebut akan kembali kami tinjau ulang. Pertama kami harus melakukan edukasi, sosialisasi dan (peningkatan) pelayanan yang maksimal berupa air bersih kepada masyarakat,” katanya.
Selanjutnya dirinya mengaku juga menerima instruksi untuk melakukan penyesuaian tarif dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
“Kabupaten Berau ini adalah kabupaten dengan tarif air paling murah se-Kalimantan Timur sejak tahun 2011. Saat ini ada surat dari sekretariat daerah provinsi kalimantan timur untuk menyesuaikan tarif air minum tersebut,” ujarnya.
Berdasarkan hasil dari diskusi dan evaluasi bersama oleh Bupati dengan dinas terkait, maka maka dapat disimpulkan bahwa kenaikan tarif air bersih akan ditunda.
“Untuk saat ini saya pending dulu sampai betul-betul kami bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” ucapnya.
Orang nomor satu di Berau berharap agar masyarakat menggunakan air dengan bijak.
“Mulai sekarang sudah harus terbiasa bijak dalam memakai air sesuai kebutuhan. Ketika pun ada yang terlanjur membayar dengan nilai yang tinggi akan dikonversi ke bulan berikutnya” ujarnya.
Kemudian mengenai Surat Keputusan Bupati pada 29 September 2024 terkait kenaikan tarif air, Sri Juniarsih menegaskan bahwa tidak pernah menandatangani Surat karena bertepatan dengan cuti untuk menghadapi Pilkada 2024.
“Saya tidak pernah menandatangani Surat Keputusan Bupati terkait peningkatan tarif air bersih tersebut. Surat palsu yang sengaja diedarkan untuk memprovokasi masyarakat,” katanya.
Di akhir pidatonya Sri Juniarsih menegaskan bahwa pemerintah akan meninjau ulang perkara penyesuaian tarif air PDAM di Berau.
“Apa yang menjadi kegelisahan kita kemarin akan kita tinjau ulang dan akan kami tunda sampai waktu yang tidak ditentukan. Mulai sekarang sudah latihan menghemat dan memakai air sesuai kebutuhan,” ucapnya. (Redaksi/Git)