Kepala BPBD Berau, Masyhadi Muhdi
“Seluruh posko beroperasi selama 24 jam, dengan personel yang selalu siap jika terjadi kebakaran”
MEDIASATYA.CO.ID, BERAU – Menghadapi puncak musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan membentuk 13 posko siaga yang tersebar di setiap kecamatan.
Posko-posko tersebut diperkuat oleh tim gabungan yang melibatkan personel TNI, Polri, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), serta Masyarakat Peduli Api (MPA). Selain itu, dua regu manggala juga diterjunkan untuk melakukan patroli dan penanganan kebakaran di lapangan.
“Seluruh posko beroperasi selama 24 jam, dengan personel yang selalu siap jika terjadi kebakaran,” ujar Kepala BPBD Berau, Masyhadi Muhdi.
Ia menyebut meski hingga awal Agustus belum terdeteksi titik panas (hotspot), namun terjadi lonjakan hingga 77 hotspot di berbagai wilayah yang tercatat sampai 30 Juli.
“Tidak semua hotspot berarti ada kebakaran. Kadang itu hanya indikasi akibat suhu udara yang sangat panas,” jelasnya.
Wilayah Pulau Derawan, Tabalar, Segah, Kelay, Teluk Bayur, dan Talisayan disebut menjadi fokus pemantauan karena rawan mencatat suhu ekstrem yang berpotensi memicu api.
Masyhadi menjelaskan meskin seluruh posko telah dibekali peralatan pemadaman. Namun, berbagai faktor seperti keterbatasan dengan sumber air kerap memperlambat proses pemadaman.
“Kalau aksesnya jauh dari jalan atau sumber air, pemadaman bisa memakan waktu lebih lama,” katanya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang berpotensi memicu api, termasuk membakar lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
“Kondisi kering diperkirakan berlangsung cukup lama. Lebih baik kita mencegah daripada menunggu api membesar,” pungkasnya. (Redaksi/Git)
















