Anggota DPRD Berau Prihatin Kondisi Museum Batiwakkal, Dedy: Lama-lama Bisa Tenggelam

banner 400x130

Anggota DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto

“Kondisinya cukup memprihatinkan, kalau saya lihat bangunan museum lebih rendah dari jalan”

banner 400x130

MEDIASATYA.CO.ID, BERAU – Museum Batiwakkal menjadi aset pariwisata dan situs peninggalan bersejarah di Kabupaten Berau itu dinilai perlu perhatian lebih.

Anggota DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto, meminta agar pemerintah dan pihak swasta segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan warisan budaya tersebut.

“Kasian Museum Batiwakkal itu, dari dulu gitu-gitu aja,” ungkap Dedy Okto.

Ia menyoroti beberapa permasalahan museum yang terletak di Kecamatan Gunung Tabur termasuk penataan yang kurang memadai dan ancaman banjir akibat posisi bangunan yang semakin rendah dibandingkan jalan di sekitarnya.

“Kondisinya cukup memprihatinkan, kalau saya lihat bangunan museum lebih rendah dari jalan,” tegasnya.

“Kalau dibiarkan lama-lama bisa tenggelam itu bangunan.” imbuhnya.

Menurut Dedy, pembangunan selama ini hanya terfokus pada bagian luar museum sementara bagian dalam kurang mendapat perhatian.

“Selama ini yang dibangun hanya luarnya saja, sementara di dalam kurang diperhatikan,” jelasnya.

Ia berharap Museum Batiwakkal bisa ditata kembali agar menjadi destinasi wisata yang menarik seperti museum di daerah lain.

“Saya pengennya museum itu bisa dilakukan penataan. Kita bisa contoh Tenggarong, museumnya diperhatikan sehingga mengundang banyak wisatawan,” ujarnya.

Dedy menekankan bahwa upaya penyelamatan dan pengembangan museum ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga membutuhkan peran aktif dari sektor swasta.

“Itu tugas kita bersama, bukan hanya pemerintah tapi perusahaan juga ikut andil terlibat,” tegasnya.

Museum Batiwakkal merupakan salah satu warisan penting masyarakat Kabupaten Berau yang menyimpan cerita sejarah dan berbagai koleksi peninggalan budaya.

Pelestarian dan penataan kembali museum ini diharapkan dapat meningkatkan nilai sejarah dan daya tarik wisata daerah, sekaligus menjaga kelestarian aset budaya bagi generasi mendatang. (GIT/ADV)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *