MEDIASATYA.CO.ID – Anggota Komisi II DPRD Berau, Sri Kumalasari, mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan, terutama dalam skala besar, sebagai langkah antisipasi terhadap potensi kebakaran saat musim kemarau.
Meskipun saat ini masih musim hujan, Mala—sapaan akrabnya—mengatakan bahwa risiko kebakaran tetap ada dan akan meningkat drastis ketika memasuki musim kemarau.
“Pembukaan lahan dengan cara membakar sangat berisiko. Selain mengancam keselamatan, juga merusak ekosistem,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa larangan ini telah diatur dalam regulasi, termasuk UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang merevisi UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Meski ada pengecualian terbatas, Mala menekankan pentingnya kewaspadaan dan tanggung jawab masyarakat dalam menjaga lingkungan.
“Kami memahami tantangan yang dihadapi para petani, seperti keterbatasan biaya untuk membuka lahan secara manual. Namun, membakar bukan solusi jangka panjang,” katanya.
Untuk itu, ia mendorong pemerintah daerah dan dinas terkait agar memberikan solusi alternatif ramah lingkungan, seperti penyediaan alat berat atau program bantuan teknis.
“Dukungan dari pemerintah sangat penting agar petani bisa membuka lahan dengan metode yang lebih aman dan berkelanjutan,” tandasnya.
Mala berharap, kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan terus meningkat demi mencegah bencana kebakaran hutan dan lahan yang merugikan banyak pihak. (INA/ADV)