Bupati Berau, Sri Juniarsih
“Sidang paripurna kali ini sedikit berbeda, di mana biasanya berupa hiasan taman, tapi buah dan sayuran lokal hasil petani Bumi Batiwakkal. Ini bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan lokal.”
MEDIASATYA.CO.ID, BERAU – Ada momen tak biasa di akhir sidang paripurna DPRD Berau yang digelar untuk mendengarkan Pidato Penyampaian Bupati Berau Masa Jabatan 2025–2030.
Setelah agenda utama tersebut usai, Bupati Berau, Sri Juniarsih bersama Wakil Bupati Berau, Gamalis dan Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto, berjongkok di depan deretan buah dan sayur lokal yang tersusun apik di lantai aula sidang.
Kehadiran hasil bumi seperti pisang, terong, labu, buah naga dan sayuran segar lainnya menjadi pemandangan kontras yang sarat makna.
“Sidang paripurna kali ini sedikit berbeda, di mana biasanya berupa hiasan taman, tapi buah dan sayuran lokal hasil petani Bumi Batiwakkal,” ujar Sri Juniarsih.
Bupati menekankan bahwa ketahanan pangan tidak bisa dilepaskan dari peran petani lokal.
Dalam konteks pembangunan jangka menengah, ia menyebut perlunya kesadaran kolektif untuk melestarikan dan memanfaatkan potensi pertanian daerah, tidak hanya untuk konsumsi rumah tangga, tapi juga sebagai kekuatan ekonomi.
“Ini menunjukkan harus adanya ketahanan pangan lokal yang perlu kita jaga dan lestarikan bersama-sama,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa keberdayaan daerah dalam mencukupi kebutuhan pangannya sendiri akan menciptakan kemandirian dan kestabilan, terutama dalam mengantisipasi kenaikan harga pasar dan tekanan inflasi.
“Hal tersebut akan menjadikan kita berdaya, mandiri, dan sehat. Terutama untuk menekan angka inflasi,” tambahnya.
Aksi kecil memegang buah lokal itu pun menggugah kesadaran bersama, bahwa pembangunan bukan hanya soal infrastruktur megah, tapi juga tentang bagaimana kita menjaga tanah dan petani agar tetap produktif dan sejahtera. (Redaksi)
