Ketua DPD KNPI Berau, Hardiansyah
“Sudah lebih dari 50 tahun KNPI berdiri, tapi kami di sini belum punya gedung tetap. Kami berharap pembangunan gedung KNPI bisa dimasukkan dalam anggaran murni”
MEDIASATYA.CO.ID, BERAU – DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Berau berharap di hari jadi KNPI ke 52 tahun, Pemerintah Kabupaten Berau dapat mengakomodir kebutuhan gedung permanen guna digunakan menjadi wadah bagi generasi muda untuk berkarya di Bumi Batiwakkal.
Ketua DPD KNPI Berau, Hardiansyah, menyampaikan harapan tersebut saat menutup rangkaian Festival Pemuda pada (14/8/2025) di panggung Amfiteater Taman Sanggam, Tanjung Redeb.
Di hadapan pejabat daerah, tokoh masyarakat, dan ratusan pemuda, ia meminta pemerintah daerah memberi perhatian serius terhadap kebutuhan fasilitas organisasi.
“Sudah lebih dari 50 tahun KNPI berdiri, tapi kami di sini belum punya gedung tetap. Kami berharap pembangunan gedung KNPI bisa dimasukkan dalam anggaran murni,” ujarnya.
Ia menambahkan, harapannya pembangunan dapat dianggarkan segera dalam APBD Murni.
Meski mengapresiasi Bupati Berau Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Gamalis yang meminjamkan rumah pribadi sebagai sekretariat DPD KNPI sementara, namun ia menegaskan solusi meminta solusi jangka panjang.
“Kami butuh fasilitas yang benar-benar menjadi rumah besar pemuda Berau, tempat kami merancang program dan mengonsolidasikan gerakan,” katanya.
Meski tanpa gedung, KNPI Berau berhasil menggelar sejumlah kegiatan sepanjang tahun ini, termasuk kampanye anti-narkoba dan judi daring, dialog kebangsaan, serta dukungan bagi UMKM dan komunitas kreatif melalui even “Festival Pemuda”..
Seluruh agenda dibiayai mandiri melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta, tanpa menggunakan APBD.
Wakil Bupati Berau Gamalis mengaku memahami kebutuhan KNPI akan fasilitas permanen dan berjanji membahasnya bersama DPRD serta organisasi perangkat daerah terkait.
“Saya sepakat, pemuda harus Berau harus punya “rumah” sendiri untuk berkumpul dan berinovasi. Kita akan komunikasikan ini dengan legislatif dan melihat kemungkinan masuk ke anggaran murni. Pemuda adalah aset daerah, jadi wajar kalau mereka difasilitasi,” pungkasnya. (Redaksi)
















