Ketegangan di Rektorat Unmul, WR III Terdiam Dituntut Mahasiswa Jawab ‘Permintaan Maaf ke Pemprov Kaltim’

banner 400x130

MEDIASATYA.CO.ID – Ratusan mahasiswa dari berbagai aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) fakultas Universitas Mulawarman (Unmul) menggelar aksi demo di depan Rektorat, Jumat (15/8/2025) sore.

Sekitar pukul 16.00 Wita, massa mahasiswa yang mengusung berbagai tuntutan berorasi keras hingga Wakil Rektor III (WR III) Unmul, Prof. Bahzar, terpaksa keluar menemui mereka.

banner 400x130

Fokus utama demo kali ini adalah pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025 yang dinilai kontroversial.

Presiden BEM KM Unmul, Maulana, menyatakan bahwa penyelenggaraan PKKMB kali ini justru mencerminkan kemunduran prinsip demokrasi kampus.

Aula GOR 27 yang dipilih sebagai lokasi kegiatan dianggap tidak layak menampung lebih dari 6.000 mahasiswa baru.

Kapasitas ruang, kenyamanan, hingga aspek keselamatan sangat jauh dari standar sebuah kegiatan akademik.

“Kami sudah mengusulkan alternatif tempat yang lebih representatif, tapi usulan kami ditolak tanpa ada dialog terbuka,” kata Maulana saat audiensi dengan WR III.

Selain itu, BEM juga mengkritik kehadiran perwakilan militer, khususnya Pangdam VI Mulawarman, dalam kegiatan PKKMB yang dianggap bertentangan dengan semangat kebebasan akademik.

Usulan menghadirkan narasumber dari kalangan pendidik yang lebih relevan juga dibuang tanpa alasan jelas.

Sorotan tajam lainnya adalah permintaan maaf yang dilakukan Rektorat dan Dekanat FKIP kepada Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim atas aksi damai mahasiswa FKIP selama PKKMB.

Menurut Maulana, permintaan maaf tersebut mengingkari jati diri kampus sebagai rumah kebebasan berpikir, bukan alat untuk memuaskan ego kekuasaan.

Reynaldi, perwakilan mahasiswa lainnya, mengecam keras langkah Rektorat yang menemui Wagub dan meminta maaf, yang seolah menganggap aksi mahasiswa salah.

“Kami menuntut pernyataan tegas dari Rektor atau wakilnya bahwa aksi mahasiswa FKIP adalah benar dan dilindungi hukum,” tegas Reynaldi.

Saat dihadapkan pada tuntutan agar memberikan klarifikasi resmi, WR III Prof. Bahzar memilih diam dan hanya berjanji akan melaporkan seluruh aspirasi mahasiswa ke Rektor Unmul, Prof. Abdunnur, yang saat ini sedang berada di Surabaya mengikuti rapat bersama Menteri.

“Keputusan tertinggi ada di rektor. Semua tuntutan akan saya laporkan segera,” singkat Prof. Bahzar.

Meski demikian, BEM KM Unmul dan aliansi BEM fakultas menyatakan bahwa aksi ini bukan akhir perjuangan. Mereka akan kembali menggelar demonstrasi dengan massa lebih besar pada 17 Agustus 2025 mendatang. (Redaksi)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *