Penulis Naskah, Zein Munajat Arasy Padil
“Gala adalah gambaran generasi muda yang dibentuk oleh keadaan, namun tetap mencari jawaban sendiri atas hidupnya.”
MEDIASATYA.CO.ID, BERAU – Teater OASE dari SMA Negeri 4 Berau kembali memukau publik lewat pementasan Langit Tak Pernah Sama yang digelar selama dua malam berturut-turut, Jumat dan Sabtu (18–19 Juli 2025), di Aula sekolah mereka yang berlokasi di Kecamatan Sambaliung.
Pertunjukan tersebut menjadi Pentas Tunggal Teater OASE III, yang menandai keberlanjutan kiprah teater sekolah ini dalam menghadirkan karya panggung bertema sosial dan reflektif.
Penulis Naskah, Zein Munajat Arasy Padil, mengangkat kisah Gala—seorang pemuda dari desa yang dihadapkan pada dilema antara pergi merantau untuk melanjutkan pendidikan atau membantu keluarga yang sedang dalam kesulitan ekonomi.
“Kisah dilema mahasiswa antara melanjutkan pendidikan atau merawat orang tuanya yang hidup dalam keterbatasan,” jelas Zein.
Diselingi bumbu problematika mahasiswa pada umumnya ini seperti konflik keluarga dan sosial, namun juga menyentuh sisi emosional dengan menyelipkan dinamika hubungan antar tokoh—termasuk kisah masa kecil Gala bersama Ayara, dan relasinya dengan tokoh-tokoh lain seperti Rania dan Pramadana yang menambah kompleksitas cerita.
Zein menjelaskan bahwa cerita Gala mencerminkan realitas banyak remaja yang harus mengambil keputusan besar dalam hidupnya tanpa jaminan bahwa semua akan berjalan sesuai harapan.
“Gala adalah gambaran generasi muda yang dibentuk oleh keadaan, namun tetap mencari jawaban sendiri atas hidupnya,” ujarnya.
Kedua malam pertunjukan berlangsung lancar dan mendapat sambutan positif dari penonton.
Suasana hangat terasa selama acara berlangsung, terlebih dengan kehadiran para alumni Teater OASE dan keterlibatan langsung penulis naskah dalam proses produksi.
“Harapan kami kreativitas siswa khususnya seni teater tetap terjaga melalui panggung seperti ini, sekaligus menjadi ajang silaturahmi kami para alumni, dengan guru, dan anggota aktif teater oase lain dalam berkarya,” tutup alumni Teater OASE, Andriane Uran. (Redaksi/Git)
















