Camat Maratua, Ariyanto
“Seharusnya Maratua memiliki alternatif jaringan. Jadi ketika satu bermasalah, masih ada yang bisa diandalkan.”
MEDIASATYA.CO.ID, BERAU – Jaringan telekomunikasi di Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, dilaporkan mengalami gangguan selama sepekan terakhir. Warga dan wisatawan mengeluhkan sinyal yang hilang total hingga belasan jam setiap harinya, mengganggu berbagai aktivitas komunikasi di kawasan kepulauan yang menjadi destinasi unggulan Kalimantan Timur tersebut.
Camat Maratua, Ariyanto, membenarkan bahwa gangguan jaringan telah terjadi hampir setiap hari selama seminggu terakhir. Dalam laporan yang diterima, sinyal bisa hilang mulai dari dua hingga dua belas jam dalam sehari.
“Biasanya sinyal hilang antara dua hingga dua belas jam. Ini terjadi hampir setiap hari,” ujarnya, Jumat (27/6/2025).
Menurut informasi dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Berau, penyebab utama gangguan tersebut adalah terputusnya kabel fiber optik (FO) milik Telkom yang berada di wilayah Kampung Kasai, Kecamatan Derawan. Kerusakan ini diduga terjadi akibat aktivitas pemasangan tiang listrik yang tidak memperhatikan keberadaan jalur kabel bawah tanah.
“Diduga saat pekerjaan dilakukan, kabel FO bawah tanah terputus. Saat ini sedang dalam tahap perbaikan,” jelas Ariyanto.
Ia menyoroti minimnya sistem cadangan telekomunikasi di wilayah strategis seperti Maratua. Dengan hanya mengandalkan satu operator jaringan,
Maratua dinilai rentan terhadap gangguan teknis, yang dapat berdampak luas terhadap masyarakat maupun sektor pariwisata.
“Seharusnya Maratua memiliki alternatif jaringan. Jadi ketika satu bermasalah, masih ada yang bisa diandalkan,” usulnya.
Kepala Kampung Payung-Payung, Rico, juga menyampaikan keluhan serupa. Ia menyebut layanan Wifi gratis yang disediakan oleh Pemkab Berau pun turut terdampak, dan tidak dapat digunakan secara maksimal selama gangguan berlangsung.
“Wifi bantuan pemerintah daerah pun nyaris tak bisa digunakan. Kami berharap layanan jaringan bisa segera normal agar aktivitas komunikasi masyarakat maupun wisatawan tidak terganggu,” tegasnya.
Gangguan berkepanjangan ini dinilai menjadi pukulan terhadap citra pariwisata Berau, terlebih saat promosi besar-besaran tengah digencarkan pemerintah daerah untuk menarik kunjungan wisatawan ke Maratua. (Redaksi/Git)