MEDIASATYA.CO.ID, BERAU – Wakil Ketua I DPRD Berau, Subroto, menyoroti potensi besar sektor perikanan di Berau, khususnya dalam pengembangan tambak.
Menurutnya, secara geografis, wilayah Berau sangat memungkinkan untuk pengembangan tambak, namun diperlukan dukungan tenaga ahli agar sektor ini berkembang lebih maksimal.
“Secara geografis, Berau sangat memungkinkan untuk pengembangan tambak. Namun, tantangannya adalah bagaimana kita mendukungnya dengan tenaga ahli yang mumpuni,” ujarnya Senin (7/4/2025).
Ia menyoroti kondisi tambak yang saat ini mengalami penurunan produksi bukan hanya terjadi di Berau, tetapi juga di daerah lain seperti Kota Tarakan.
Salah satu penyebabnya diduga karena perubahan cuaca yang memengaruhi stabilitas air tambak.
“Berdasarkan keterangan petambak, stabilitas air sangat menentukan keberhasilan budidaya udang,” ungkapnya.
Jika setelah penebaran bibit terjadi hujan deras dan tidak ditangani dengan baik, itu bisa menyebabkan kematian massal,” sambungnya.
Subroto juga mengungkapkan bahwa saat ini banyak tambak di Berau yang tidak beroperasi secara optimal, terutama yang berada di Muara Sungai Dua dan Tanjung Puyuh.
“Selain faktor cuaca, harga udang yang tidak sebaik dulu juga menjadi salah satu alasan sektor ini mengalami kelesuan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Subroto menegaskan bahwa Berau tidak bisa hanya bergantung pada dana transfer dari pusat.
Apa lagi dengan adanya efisiensi anggaran yang terus dilakukan pemerintah, daerah harus mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki, salah satunya melalui sektor tambak.
“Kita tidak bisa terus berharap pada dana transfer pusat. Setiap tahun anggaran kita semakin berkurang, jadi kita harus mengembangkan potensi daerah sendiri,” bebernya.
Untuk itu, Subroto mendorong agar sistem tambak yang diterapkan di Berau beralih dari metode tradisional ke metode yang lebih profesional.
Ia menilai bahwa pemerintah harus turun tangan dalam memberikan contoh dengan membangun tambak percontohan yang dikelola secara modern.
“Sistem tambak jangan lagi tradisional, harus lebih profesional. Gunakan kincir dan sistem sirkulasi air yang baik. Pemerintah seharusnya menjadi contoh dengan membangun tambak percontohan yang dikelola dengan tenaga ahli. Jika berhasil, masyarakat bisa belajar dari situ dan menerapkannya sendiri,” tuturnya.
Menurutnya, tanpa dukungan dan pembinaan dari pemerintah, sulit bagi masyarakat untuk berkembang di sektor ini.
“Kalau masyarakat dibiarkan sendiri tanpa pendampingan dan edukasi dari pemerintah, hasilnya tidak akan maksimal,” pungkasnya. (ADV/JS/RED)
















